Mood: amazing :D [?]
Pagi-pagi sekali, sekitar jam 7 pagi, kami sekeluarga + Yangti Salim belajar Taiji di Lebah Putih. Kami belajar tai ji hanya 1 1/2 jam saja karena jam 9 kami sudah harus bersiap untuk pergi ke Wonogiri.
Jam stgh 11 kami berangkat ke Wonogiri, Yangti Salim juga ikut loo ^0^, kita ke Wonogiri mau lihat tanah yang letaknya berdekatan dengan tanah bapakku. Di mobil, Mbak Enes menyetel lagu yang ada di fdnya. Dan isinya : semuanya lagu Cina bok -.- sudah 18 lagu diputar dan isinya tetap bahasa Cina, kata bapakku:
"nggak ada lagu lain selain lagu cina apa, mbak?"
Mbak Enes menimpali, "ada kok pak, paling habis ini."
Ternyata memang benar, ada lagu lain yang nggak pake bahasa Cina, tapi pake bahasa Korea -.- sama aja, nggak mudeng semua lagunya, cuma bisa menikmati nadanya doang.
Bosan mendengarkan lagu, aku memilih untuk tidur -_______-
Rasanya baru tidur sebentar, eh ternyata sudah sampe Wonogiri, kita berhenti sebentar di masjid untuk sholat. Pas aku ke kamar mandinya, wuiiih, gilaaaa, keren abis, gagang kerannya potol jadi cuma ibuku nan perkasa yang bisa muter, dan baunya men, mak seng, pesing bgt, kenapa justru di masjid kamar mandinya bau ya? harusnya itu kamar mandinya bersih dan harum, jadi orang enak kalo mau ke kamar mandi, sholatnya pun jadi khusyuk ;D
Go! kita melanjutkan perjalanan. Perjalanannya serasa membelah gunung, hingga akhirnya kami pun sampai di tanah bapakku, hampir sampai pucuk perbukitan di sana. Kita berkunjung ke rumah Pak Kamto (penjaga tanahnya), setelah berbincang2, kami langsung menuju lokasi tanah yang ditawarkan. Mblusuk2 kebun jati dan sengon, serta sawah-sawah. Yangti Salim tidak mau kalah, beliau juga ikut mblusuk2 loo. Ketika bapak2 sedang berbincang2 mengenai tanahnya, aku dan adikku disiksa oleh Mbak Enes yang sibuk membunuh nyamuk. Dia memukul tanganku, punggungku, lenganku, kakiku, sampe kepalaku karena katanya ada nyamuk di sana -.- Dari tanah tsb kelihatan jelas Waduk Gajahmungkur yang menenggelamkan 4 desa. Wow, pemandangan yang sangat indah *.*
Kata Pak Kamto, di puncaknya sana -tempat penerbangan paralayang- pemandangannya lebih bagus lagi, tapi jalanannya agak nanjak. Kami memutuskan untuk pergi ke sana. Ternyata, bukan agak lagi, tapi SANGAT nanjak jalanannya. Serasa naik rollercoaster, bedanya, sekarang ini naik mobil dan sebelahnya jurang, jadi lebih nyeremin :O Sampai pada akhirnya, jalannya begitu menanjak dan yang terlihat hanyalah langit, bapakku memutuskan untuk tetap melaju, kami semua sudah deg degan karena kalo rollercoaster biasanya habis jalannya menanjak banget, langsung turun curam. Fiuuh, untung saja itu cuma bayangan, kenyataannya tidak, ternyata kami sudah sampai di tempat paralayang yang kami tuju! Benar-benar amazing, pemandangannya bagus banget, serasa berada di negeri di atas awan. Kami sempat melihat pelangi sampai 3 kali. Waduk Gajahmungkur terlihat lebih jelas lagi. Segera kami mengambil kamera dan berfoto-foto ria.