Jumat, 30 September 2011

Jeprat Jepret

Berbeda dengan kakakku,
DULU, kalau difoto, kakakku dengan centilnya bergaya ini itu, tetapi kalau aku difoto, tersenyum pun tidak, apalagi bergaya. Ini dia salah satu fotonya dari sekian banyak foto dan gayaku tetap seperti itu -.-


Aku dan Kakakku

Aku dan Kakakku hanya berbeda 15 bulan, ketika kakakku berumur 6 bulan, ibuku sudah mengandungku. Jadi, kakakku hanya meminum ASI hingga umur 9 bulan. Sedangkan aku meminum ASI full hingga 2 tahun :D alhasil, tulang dan tubuhku saat kecil lebih besar dan kuat dibandingkan kakakku, ini salah satu foto kami ketika bermain di pakecehan:
yang berbaju merah itu aku, dan yang biru itu kakaku.

Kemana-mana aku selalu mengikuti kakakku #ngintil. Tetapi, jika kakakku sedang bersamaku, tidak ada yang berani mengusilinya. Sekali mengganggu kakakku, beeeees.... kalau tidak mendapatkan pukulan ya dorongan yang spontan melayang dariku. Paling anak yang mengganggu kakakku langsung pergi dan menangis. Tapi itu hanya berlaku untuk laki-laki, kalau perempuan paling cuma aku suruh pergi, kalau 3 kali diberitahu nggak mau, yaa, terpaksa dengan refleks aku mendorong. Ya, itung-itung sebagai balas budi karena merebut ASI jatahnya kakakku, wkwk.

Melihat Indahnya Dunia

Hari itu, tepatnya pada tanggal 17 November 1997, hari Senin pagi, terdengar jerit tangisku yang menggelegar. Kulihat ibuku tersenyum setengah heran, kuanggap ibuku saking senangnya hingga berwajah seperti itu. Aku dilahirkan di sebuah keluarga sederhana di Kota Salatiga. Ayahku seorang pegawai bank dan ibuku seorang ibu rumah tangga PROFESIONAL.

Rupanya wajah ibuku itu adalah sebuah pesan tersirat yang tidak akan dimengerti oleh seorang bayi imut sepertiku :P. Di hari kedua setelah aku dilahirkan, ibu dan ayahku mula ragu apakah benar aku ini anaknya? Aku lebih mirip dengan bayi percampuran Cina Mongolia daripada Jawa asli. Ibuku adalah orang Jawa asli, begitu pula ayahku. Kakakku berwajah jawa. Tapi kenapa aku berwajah Cina? Mataku sipit, wajahku kotak, pipiku seperti bakpao samba balado yang kemerahan, badanku gendut, sangat berkebalikan dengan kakakku yang bertubuh kurus kecil, bibirnya tebal, dan matanya belok. Aku dijuluki "Jemblem" oleh eyang kakungku karena pipiku yang begitu tembem. Apakah aku bayi yang tertukaaar ? :O

Semua terjawab ketika suster yang cantik meyakinkan kedua orang tuaku bahwa aku benar-benar anak mereka. Ditambah lagi dengan nama orang tuaku yang diplester di perutku, tidak akan mudah untuk melepas dan menempelnya lagi.
fiuuuh, leganyaa :D


Kamis, 29 September 2011

Suka Cita si Tengah


heeei :D
perkenalkan, aku ara, anak tengah dari Ibu Septi dan Bapak Dodik
nantikan kisah-kisah seru perjalanan menjadi seorang anak tengah di blog ini

see also:

blog kakakku: Suka Duka si Sulung --> www.sukadukasisulung.blogspot.com

dan blog adikku yang baru mau akan dibuat: Suka Suka si Bungsu --> www.sukasukasibungsu.blogspot.com 

regards,
ARA