Jumat, 30 September 2011

Melihat Indahnya Dunia

Hari itu, tepatnya pada tanggal 17 November 1997, hari Senin pagi, terdengar jerit tangisku yang menggelegar. Kulihat ibuku tersenyum setengah heran, kuanggap ibuku saking senangnya hingga berwajah seperti itu. Aku dilahirkan di sebuah keluarga sederhana di Kota Salatiga. Ayahku seorang pegawai bank dan ibuku seorang ibu rumah tangga PROFESIONAL.

Rupanya wajah ibuku itu adalah sebuah pesan tersirat yang tidak akan dimengerti oleh seorang bayi imut sepertiku :P. Di hari kedua setelah aku dilahirkan, ibu dan ayahku mula ragu apakah benar aku ini anaknya? Aku lebih mirip dengan bayi percampuran Cina Mongolia daripada Jawa asli. Ibuku adalah orang Jawa asli, begitu pula ayahku. Kakakku berwajah jawa. Tapi kenapa aku berwajah Cina? Mataku sipit, wajahku kotak, pipiku seperti bakpao samba balado yang kemerahan, badanku gendut, sangat berkebalikan dengan kakakku yang bertubuh kurus kecil, bibirnya tebal, dan matanya belok. Aku dijuluki "Jemblem" oleh eyang kakungku karena pipiku yang begitu tembem. Apakah aku bayi yang tertukaaar ? :O

Semua terjawab ketika suster yang cantik meyakinkan kedua orang tuaku bahwa aku benar-benar anak mereka. Ditambah lagi dengan nama orang tuaku yang diplester di perutku, tidak akan mudah untuk melepas dan menempelnya lagi.
fiuuuh, leganyaa :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar